13 Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Penyakit Jantung
13 Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Penyakit Jantung. Tes untuk mendiagnosis penyakit Jantung
by
Kang Sodikin
13 Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Penyakit Jantung
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang lebih berisiko terkena penyakit jantung.
Di bawah ini adalah 13 faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena serangan penyakit jantung. Ketiga belas faktor tersebut adalah:
1. Usia.
Penuaan atau faktor usia akan meningkatkan risiko arteri yang rusak maupun menyempit. Otot jantung akan melemah dan juga menebal.
2. Seks.
Untuk faktor seks, pria mempunyai risiko yang lebih untuk tinggi terkena penyakit jantung. Namun demikian, risiko wanita terkena penyakit jantung juga bercenderungan meningkat bila telah mengalami menopause.
3. Riwayat keluarga.
Bila ayah maupun ibu Anda mempunyai riwayat terkena penyakit jantung, maka anak dan keturunannya mempunyai risiko terkena penyakit jantung juga. Terutama sekali jika orang tua Anda terkena penyakit jantung ketika usianya belum mencapai 55 tahun.
4. Merokok.
Rokok yang mengandung nikotin dan karbon monoksida adalah musuh bagi pembuluh darah. Dan pada akhirnya, kondisi ini bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular dan atau jantung.
5. Obat kemoterapi dan terapi radiasi tertentu. Beberapa obat untuk pengobatan kemoterapi dan terapi radiasi yang lain bisa menjadi faktor meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan kardiovaskular.
6. Diet yang buruk.
Diet yang buruk yaitu tinggi lemak, kolesterol, gula, dan gram, akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung di kemudian hari.
7. Tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi dan tidak terkontrol bisa memicu pengerasan maupun penebalan arteri dan dapat menyempitkan pembuluh darah dalam diri Anda.
8. Kolesterol tinggi.
Kadar kolesterol atau lemak darah yang tinggi dalam darah bisa meningkatkan risiko terbentuknya plak dan atherosclerosis.
9. Obesitas.
Kegemukan atau obesitas adalah faktor penyebab berbagai macam penyakit kronis. Salah satu diantaranya adalah penyakit kardiovaskular atau jantung.
10. Diabetes.
Diabetes atau gula darah yang tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung seperti halnya dengan penyakit hipertensi (darah tinggi) dan obesitas (kegemukan).
11. Malas olahraga.
sedikitnya aktivitas tubuh juga berkaitan dengan berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung dan risiko penyakit lainnya.
Baca juga: Inilah Kunci Utama Mencegah Kanker Payudara Kambuh Lagi
12. Stres.
Stres atau beban pikiran yang berat yang tidak terkontrol bisa berakibat rusaknya arteri sehingga berdampak pada meningkatnya terkena penyakit jantung.
13. Tidak menjaga kebersihan.
Melupakan rutinitas cuci tangan dan tidak bisa menjaga kebersihan secara menyeluruh meningkatkan risiko infeksi bakteri dan virus yang bisa mempengaruhi kesehatan jantung.
Ada aneka macam tes yang bisa digunakan mendiagnosis penyakit jantung. Dokter akan menentukan tes tertentu berdasarkan gejala yang ada dan ikhtisar riwayat keluarga. Kecuali tes darah dan rontgen dada, tes lain yang umumnya dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit jantung di antaranya adalah:
1. Elektrokardiogram (EKG).
Tes ini befungsi untuk membantu mengidentifikasi persoalan irama jantung.
2. Echokardiogram.
Kalau tes yang ini dilakukan memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk melihat bagaimana aliran darah melewati jantung.
3. CT Scan.
Tes ini menggunakan sinar X yang dapat menampilkan bentuk jantung yang menyilang.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Gigi Berlubang
4. MRI Jantung.
Tes ini dilakukan dengan menggunakan magnet dan gelombang radio tingkat tinggi untuk membuat gambar jantung dan jaringan di sekitarnya.
5. Tes stres.
Tes ini bertujuan untuk memantau kinerja jantung selama periode aktivitas berat seperti saat berolahraga
Demikian informasi tentang 13 Faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan test untuk mengetahui penyakit jantung dari Kang Sodikin, semoga bermanfaat.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang lebih berisiko terkena penyakit jantung.
Di bawah ini adalah 13 faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena serangan penyakit jantung. Ketiga belas faktor tersebut adalah:
1. Usia.
Penuaan atau faktor usia akan meningkatkan risiko arteri yang rusak maupun menyempit. Otot jantung akan melemah dan juga menebal.
2. Seks.
Untuk faktor seks, pria mempunyai risiko yang lebih untuk tinggi terkena penyakit jantung. Namun demikian, risiko wanita terkena penyakit jantung juga bercenderungan meningkat bila telah mengalami menopause.
3. Riwayat keluarga.
Bila ayah maupun ibu Anda mempunyai riwayat terkena penyakit jantung, maka anak dan keturunannya mempunyai risiko terkena penyakit jantung juga. Terutama sekali jika orang tua Anda terkena penyakit jantung ketika usianya belum mencapai 55 tahun.
4. Merokok.
Rokok yang mengandung nikotin dan karbon monoksida adalah musuh bagi pembuluh darah. Dan pada akhirnya, kondisi ini bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular dan atau jantung.
5. Obat kemoterapi dan terapi radiasi tertentu. Beberapa obat untuk pengobatan kemoterapi dan terapi radiasi yang lain bisa menjadi faktor meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan kardiovaskular.
6. Diet yang buruk.
Diet yang buruk yaitu tinggi lemak, kolesterol, gula, dan gram, akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung di kemudian hari.
7. Tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi dan tidak terkontrol bisa memicu pengerasan maupun penebalan arteri dan dapat menyempitkan pembuluh darah dalam diri Anda.
8. Kolesterol tinggi.
Kadar kolesterol atau lemak darah yang tinggi dalam darah bisa meningkatkan risiko terbentuknya plak dan atherosclerosis.
9. Obesitas.
Kegemukan atau obesitas adalah faktor penyebab berbagai macam penyakit kronis. Salah satu diantaranya adalah penyakit kardiovaskular atau jantung.
10. Diabetes.
Diabetes atau gula darah yang tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung seperti halnya dengan penyakit hipertensi (darah tinggi) dan obesitas (kegemukan).
11. Malas olahraga.
sedikitnya aktivitas tubuh juga berkaitan dengan berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung dan risiko penyakit lainnya.
Baca juga: Inilah Kunci Utama Mencegah Kanker Payudara Kambuh Lagi
12. Stres.
Stres atau beban pikiran yang berat yang tidak terkontrol bisa berakibat rusaknya arteri sehingga berdampak pada meningkatnya terkena penyakit jantung.
13. Tidak menjaga kebersihan.
Melupakan rutinitas cuci tangan dan tidak bisa menjaga kebersihan secara menyeluruh meningkatkan risiko infeksi bakteri dan virus yang bisa mempengaruhi kesehatan jantung.
Tes untuk mendiagnosis penyakit Jantung
Ada aneka macam tes yang bisa digunakan mendiagnosis penyakit jantung. Dokter akan menentukan tes tertentu berdasarkan gejala yang ada dan ikhtisar riwayat keluarga. Kecuali tes darah dan rontgen dada, tes lain yang umumnya dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit jantung di antaranya adalah:
1. Elektrokardiogram (EKG).
Tes ini befungsi untuk membantu mengidentifikasi persoalan irama jantung.
2. Echokardiogram.
Kalau tes yang ini dilakukan memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk melihat bagaimana aliran darah melewati jantung.
3. CT Scan.
Tes ini menggunakan sinar X yang dapat menampilkan bentuk jantung yang menyilang.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Gigi Berlubang
4. MRI Jantung.
Tes ini dilakukan dengan menggunakan magnet dan gelombang radio tingkat tinggi untuk membuat gambar jantung dan jaringan di sekitarnya.
5. Tes stres.
Tes ini bertujuan untuk memantau kinerja jantung selama periode aktivitas berat seperti saat berolahraga
Demikian informasi tentang 13 Faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan test untuk mengetahui penyakit jantung dari Kang Sodikin, semoga bermanfaat.
Tags
Kang Sodikin
Seorang blogger pemula dan penggemar fotografi makro. Belakangan, meski terbilang terlambat, sejak tahun 2017 mulai menekuni dunia blogging. Kang Sodikin suka berbagi informasi tentang banyak hal. Pengalaman pribadi dan dari hasil baca-baca dishare melalui blog sodikin.com ini. Mempunyai motto hidup "sekecil apapun, hidup harus memberi manfaat kepada orang lain"
Silahkan berkomentar dengan bijak. Semoga komentar Anda berdampak pada kebaikan.
Komentar