Tidak Profesional, Robot Pekerja Di-PHK
Robot bekerja tidak profesional dan di-PHK atau dipecat dari tempatnya dipekerjakan. Kang Sodikin di sodikin.com
by
Kang Sodikin
Tidak Profesional, Robot Pekerja Di-PHK. Kehadiran robot memang dapat membantu melakukan aneka macam pekerjaan yang biasa dilakukan manusia. Dari berbagai macam jenis robot, adar yang dibuat dengan mempunyai kemampuan yang sama dengan manusia dan bahkan mengalahkan pembuatnya.
Jepang merupakan negara produsen robot yang kreatif dan terus berkembang. Di sana terdapat banyak robot yang bisa dimanfaatkan untuk membantu melakukan tugas-tugas pelayanan. Sebagai contoh adalah robot yang terdapat di Henn-na Hotel.
Di hotel tersebut robot dimanfaatkan untuk membantu menyelesaikan berbagai macam pekerjaan. Ia bahkan dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang sangat tidak efisien jika dikerjakan oleh tenaga manusia. Hal tersebut dilansir laman Engadget, pada Rabu (16/1/2019).
Keinginan untuk mempekerjakan robot untuk melakukan pekerjaan yang dirasa hasilnya tidak efektif ketika dikerjakan manusia, rupaya jauh panggang dari api. Antara harapan dan kenyataan ternyata tak berjalan seirama. Para robot ternyata tidak bekerja dengan profesional.
Rencana untuk menciptkan efektifitas pekerjaan dengan mempekerjakan para robot ternyata berantakan. Sebagai informasi, ternyata Hen-na hotel telah 'memecat' atau merumahkan lebih dari separoh jumlah 243 robot. Robot-robot yang di-PHK itu malah sering membuat lebih banyak masalah dibandingkan dengan yang mereka selesaikan.
Sebagai contoh adalah robot Chu-ri yang lucu. Dia yang diberi tugas menjawab pertanyaan dan keluhan ternyata lebih sering tidak bisa menjawab pertanyaan. Bahkan jika malam hari mempunyai kebiasaan aktif yaitu mendengkur.
Kecuali itu, ada robot lain yang mendapat tugas membantu check-in tamu yang membutuhkan bantuan tetapi robot penerima tamu itu malah tidak tahu apa-apa. Para operator bagasi ketika mengalami kesulitan untuk menjangkau kamar, e... robot robot yang bertugas membantunya malah mogok.
Sebelum dipekerjakan, banyak orang memiliki ekspektasi yang tinggi atau high expectations terhadap robot. Mereka diharapkan benar-benar bisa menggantikan manusia dalam jangka waktu yang lama. Tidak pernah mogok, protes, tidak lelah bekerja, bisa bekerja 24 jam dan sebagainya. Ternyata mereka mempunyai keterbatasan dan bahkan menyebabkan kekacauan.
Hideo Sawada, seorang manajer di hotel Takeyoshi Oe dan presiden banyak perusahaan di Jepang telah mengakui akan keterbatasan pada robot saat memberikan penjelasan tentang alasan 'PHK'.
Baca juga: Motorola Z3 dengan Konektivitas 5G via Mod 5G
Teknologi robot-robot ini telah dianggap usang dengan sangat cepat. Robot yang terlihat canggih pada tahun 2015 sudah menjadi usang pada tahun 2019 ini. Dan untuk mendapatkan penggantiannya ternyata biayanya sangat mahal.
Sawada mengatakan, sehingga banyak dari robot robot yang pada akhirnya menjadi tidak berguna. Terkadang sampai pada keadaan di mana robot-robot itu sudah "tidak diperlukan," lagi. Dan terkadang mereka justru hanya bisa "mengganggu orang".
Robot tidaklah seperti obat penyembuh yang bisa menghilangkan keluhan sakit. Robot adalah mesin yang hanya bisa menggantikan manusia pada satu bagian namun pada bagian yang lain tidak bisa. Dengan kata lain, hotel dan berbagai macam bisnis yang lain harus rasional dalam menggunakan robot. Para digunakan dan dipekerjakan hanya pada hal hal yang masuk akal.
Baca juga: 3 Etika Bekerja dalam Pandangan Islam
Meskipun ada banyak keluhan akan keterbatasan robot dalam menggantikan manusia, namun ada juga beberapa keberhasilan. Salah satu contoh adalah giant robot arm atau lengan robot raksasa yang bertugas memindahkan bagasi dari tempat semula ke kotak tempat penyimpanan.
Banyak jaringan hotel yang menggunakan giant robot arm. Hotel Yotel misalnya, ia juga menggunakan robot ini untuk memindahkan barang-barang dari tempat semula ke tempat penyimpanan.
Demikian informasi mengenai robot bekerja tidak profesional dan di-PHK atau dipecat dari tempatnya dipekerjakan. Informasi ini disampaikan Kang Sodikin melalui sodikin.com.
Jepang merupakan negara produsen robot yang kreatif dan terus berkembang. Di sana terdapat banyak robot yang bisa dimanfaatkan untuk membantu melakukan tugas-tugas pelayanan. Sebagai contoh adalah robot yang terdapat di Henn-na Hotel.
Di hotel tersebut robot dimanfaatkan untuk membantu menyelesaikan berbagai macam pekerjaan. Ia bahkan dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang sangat tidak efisien jika dikerjakan oleh tenaga manusia. Hal tersebut dilansir laman Engadget, pada Rabu (16/1/2019).
Dan Robot Pekerja pun Dipecat
Keinginan untuk mempekerjakan robot untuk melakukan pekerjaan yang dirasa hasilnya tidak efektif ketika dikerjakan manusia, rupaya jauh panggang dari api. Antara harapan dan kenyataan ternyata tak berjalan seirama. Para robot ternyata tidak bekerja dengan profesional.
Rencana untuk menciptkan efektifitas pekerjaan dengan mempekerjakan para robot ternyata berantakan. Sebagai informasi, ternyata Hen-na hotel telah 'memecat' atau merumahkan lebih dari separoh jumlah 243 robot. Robot-robot yang di-PHK itu malah sering membuat lebih banyak masalah dibandingkan dengan yang mereka selesaikan.
Sebagai contoh adalah robot Chu-ri yang lucu. Dia yang diberi tugas menjawab pertanyaan dan keluhan ternyata lebih sering tidak bisa menjawab pertanyaan. Bahkan jika malam hari mempunyai kebiasaan aktif yaitu mendengkur.
Kecuali itu, ada robot lain yang mendapat tugas membantu check-in tamu yang membutuhkan bantuan tetapi robot penerima tamu itu malah tidak tahu apa-apa. Para operator bagasi ketika mengalami kesulitan untuk menjangkau kamar, e... robot robot yang bertugas membantunya malah mogok.
Robot Memiliki Keterbatasan
Sebelum dipekerjakan, banyak orang memiliki ekspektasi yang tinggi atau high expectations terhadap robot. Mereka diharapkan benar-benar bisa menggantikan manusia dalam jangka waktu yang lama. Tidak pernah mogok, protes, tidak lelah bekerja, bisa bekerja 24 jam dan sebagainya. Ternyata mereka mempunyai keterbatasan dan bahkan menyebabkan kekacauan.
Hideo Sawada, seorang manajer di hotel Takeyoshi Oe dan presiden banyak perusahaan di Jepang telah mengakui akan keterbatasan pada robot saat memberikan penjelasan tentang alasan 'PHK'.
Baca juga: Motorola Z3 dengan Konektivitas 5G via Mod 5G
Teknologi robot-robot ini telah dianggap usang dengan sangat cepat. Robot yang terlihat canggih pada tahun 2015 sudah menjadi usang pada tahun 2019 ini. Dan untuk mendapatkan penggantiannya ternyata biayanya sangat mahal.
Sawada mengatakan, sehingga banyak dari robot robot yang pada akhirnya menjadi tidak berguna. Terkadang sampai pada keadaan di mana robot-robot itu sudah "tidak diperlukan," lagi. Dan terkadang mereka justru hanya bisa "mengganggu orang".
Robot tidaklah seperti obat penyembuh yang bisa menghilangkan keluhan sakit. Robot adalah mesin yang hanya bisa menggantikan manusia pada satu bagian namun pada bagian yang lain tidak bisa. Dengan kata lain, hotel dan berbagai macam bisnis yang lain harus rasional dalam menggunakan robot. Para digunakan dan dipekerjakan hanya pada hal hal yang masuk akal.
Baca juga: 3 Etika Bekerja dalam Pandangan Islam
Meskipun ada banyak keluhan akan keterbatasan robot dalam menggantikan manusia, namun ada juga beberapa keberhasilan. Salah satu contoh adalah giant robot arm atau lengan robot raksasa yang bertugas memindahkan bagasi dari tempat semula ke kotak tempat penyimpanan.
Banyak jaringan hotel yang menggunakan giant robot arm. Hotel Yotel misalnya, ia juga menggunakan robot ini untuk memindahkan barang-barang dari tempat semula ke tempat penyimpanan.
Demikian informasi mengenai robot bekerja tidak profesional dan di-PHK atau dipecat dari tempatnya dipekerjakan. Informasi ini disampaikan Kang Sodikin melalui sodikin.com.
Tags
Kang Sodikin
Seorang blogger pemula dan penggemar fotografi makro. Belakangan, meski terbilang terlambat, sejak tahun 2017 mulai menekuni dunia blogging. Kang Sodikin suka berbagi informasi tentang banyak hal. Pengalaman pribadi dan dari hasil baca-baca dishare melalui blog sodikin.com ini. Mempunyai motto hidup "sekecil apapun, hidup harus memberi manfaat kepada orang lain"
Silahkan berkomentar dengan bijak. Semoga komentar Anda berdampak pada kebaikan.
Komentar